I’m here, for you.. -intro-

Cast:

Jiyeon

Kyuhyun super junior as him self

Yoseob B2st as Yang Yoseob

*hahahaha, akhirnya di post juga… FF yang aneh dan nista ini.. karna intro na panjang, siapin popcorn sambil baca yah,, kekekekekeke- *

Jiyeon POV

“Kyu, kita mau kemana?? Knapa malah ke arah sini si kyu?? Huuffhh,, huufhh” tanyaku sambil terengah-engah pada sesosok anak lelaki yang menarikku dari segerombolan anak” iseng yang sedang mengerjaiku, dy menarikku seraya berlari mengitari hampir seluruh sekolah, aku hampir mati kelelahan di buatnya. Sebenarnya apa yg ada d benak anak ini, huuuffhh.

“Sudah ku bilang, kau harus memanggilku oppa, arraso?? Ak lebih tua darimu jiyeon-aaah”.

Hah?? Aku tanya apa, dia jawab apa, sempat”nya dia mengatakan hal itu, di saat genting begini. Aku benar” tak mengerti apa yang ada. Dipikirannya. Dasar aneh.

“Kau ini, masih sempat”nya memerintahku, aku lelah sekali kyu. Daritadi kita berlari mengitari sekolah. Sebenarnya mau kemana kita? Kenapa kita tidak bersembunyi saja? Aku capek sekali kau tahu? Kau mau membunuhku ya?” Aku mencecarnya dengan bertubi-tubi pertanyaan. Walaupun aku tahu, dia pastinya tidak akan menjawab pertanyaanku itu. Aku hanya kesal.

“Sudah, kau diam saja! Percayakan padaku. Sebentar lagi, mereka akan dihukum, hahaha. Membayangkan nya saja aku sudah senang. Jadi bertahanlah sebentar. Arraso??”.

Apa? Apa dia bilang? Dia ingin melihat anak” itu di hukum? Dengan cara seperti ini? Sungguh tak masuk akal.

Tiba-tiba, saat ada jalan menikung, dia menarikku semakin kencang. Dan menyuruhku untuk berpura-pura menangis. Aku sempat protes, tapi dia segera mengeluarkan tatapan galaknya yang sontak membuat nyaliku menciut.

Didepan kami ada sebuah ruangan, pintunya tertutup. Semacam jalan buntu disini. Dia yang masih memegang tanganku, malah berlari ke arah pintu itu. Aku menatapnya dengan pandangan kenapa-kau-malah-membawaku-kearah-sini-bodoh?

“Nanti saat aku bilang ‘ya!’ Berpura-puralah menangis, dan meminta mereka menghentikan serangannya!!”Perintahnya seenak jidatnya.

Kami sudah terkepung sekarang, anak” itu menatap kami dengan tatapan kemenangan. Sambil membawa tomat di tangan mereka, mereka mengambil posisi siap”-untuk-melempar.

Kami berjalan mundur hingga membuat suara pada pintu tertutup itu, kyu bersiap” membuka pintu itu. Aku berusaha mengumpulkan air mataku, dengan tidak berkedip. Dan segera akan memulai aktingku. Aah, sebenarnya ini bukan akting, aku benar” takut.

Salah satu dari anak” itu membuka suara juga. “Hahahahaha, jadi daritadi kalian berlari menghindari kami, hanya untuk berakhir disini? Sungguh bodoh! Teman” ayo seraaanngggg”

Bersamaan dengan itu, kyu membuka pintu itu dan kami berjalan kebelakang makin mundur. anak” itu makin maju, tomat”pun berterbangan (?). “Yak, sekarang jiyeon-aah” perintah kyu. Kami tidak menghindar, hanya berdiri dengan memasang wajah tolong-hentikan-kalian-jahat-sekali. Beberapa detik kemudian Kyu mengambil posisi didepanku, melindungiku dari serangan tomat itu. Tiba” kyu berbisik “coba kau lihat ke arah kanan”, dan betapa terkejutnya aku melihat segerombolan guru sedang duduk melingkar di ruangan itu. Mereka terpaku sesaat melihat pemandangan frontal yang tersaji didepan mereka dan sesaat kemudian melayangkan pandangan super kejam pada segerombolan anak” jahil itu. Rupanya anak” jahil itu belum juga menyadarinya. Mungkin karena ruangan ini besar, dan posisi duduknya guru” itu agak jauh dari pintu masuk. Seketika sebuah suara menghentikan serangan tomat itu. ” Heeeeiiii, apa yang kalian lakukan hah? Kalian pikir ini pasar (?)? Seenaknya saja melempar tomat ke arah temanmu sendiri!! Dasar anak nakal kalian ya! Segera ke ruangan saya!! Sekaraaaannngggg!!” Suara pak kepala sekolah itu makin lama makin keras dan terdengar kejam. Sontak anak” jahil itu menunduk takut. Guru yang lain menghampiri aku dan kyu, menanyakan keadaan kami, dan memberikan kami minuman. Aku sudah tampak kusut sekali, selain karena capek berlari, juga karena air mata yang dipaksakan ini. Lebih-lebih kyu, bajunya dipenuhi bekas-bekas lemparan tomat. Aku memandangnya dengan tatapan apa-kau-tidak-apa-apa? Dia membalas dengan sedikit anggukan dan senyum tipis penuh kemenangan.

***

Kyuhyun POV

Ak melihat jam micky mouse milikku. Aku dengar para guru akan mengadakan rapat di aula sekolah. Aku mengulur-ulur waktu dengan berlari mengitari sekolah. Saat jamnya sudah tiba, aku buru” mengarahkan ke arah aula. Aku tahu, jiyeon pasti kelelahan, tapi aku benar” sudah gregetan ingin sekali sekumpulan anak” jahil itu dihukum. Akhirnya pintu aula sudah tampak. Aku berkata pada minji “Nanti saat aku bilang ‘ya!’ Berpura-puralah menangis, dan meminta mereka menghentikan serangannya!!”. Aku membuka pintu aula, berjalan mundur supaya guru” bisa melihat ‘penyiksaan’ kami. Segera aku menyuruh minji menangis. Dan refleks, aku berdiri didepan minji dan melindunginya.

Rencanaku berhasil, anak” itu dihukum guru dan aku puas sekaligus senang melihat ekspresi “aman” yang ditunjukkan minji padaku. ‘jiyeon-aah teruslah begini, tersenyum dengan bebas’ kataku dalam hati.

***

12 tahun kemudian

Jiyeon POV

Aku tertawa-tawa sendiri membaca diary SD ku, saat itu aku memanglah seorang yang selalu dijadikan bahan ejekan karena kekutu-bukuan ku (?) dan bahkan korban dari anak” jahil yang kejam itu. Karena tahu ak ini anak yg pintar, mereka selalu mengancamku untuk mengerjakan PR mereka. Dasa,r masih kecil, mreka sudah menunjukkan sifat evil mereka, apalagi kl sudah dewasa. Ckck. Hari itu, hanya karena aku *yah, lebih tepatnya kyu sih* menolak mengerjakan PR anak” itu. Mereka dendam, dan saat pulang sekolah, mereka mengejar kami untuk menyiksa (?) Kami. Kyu malah menarikku berlari mengitari sekolah sambil melihat jam. Ternyata dia sedang merencanakan sesuatu yang brilian. Cerdas sekali. Dan aku kagum dengan hasil pemikirannya. Anak” itu dihukum. Ooohh Tuhan, aku sempat speechless dan menunjukkan tampang tak percaya melihat mereka dihukum *oke, memang lebay si.. #author dilempar tomat*. Dan semua itu karena kyu. Teman baruku dan selanjutnya menjadi teman baikku selama 1 tahun di SD.

“Jadi dulu aku punya teman bernama kyu. Aku sama sekali tak ingat.. Tapi ngomong” kyu siapa ya?? Kyuhyuk? Kyumin? Kyuhae? Kyuwon? Aahh aku sama sekali tak ingat”

***

Flash back

Author POV

Siang itu adalah saat perpisahan SD, tak terasa sudah 1 tahun jiyeon dan kyu berteman. Jiyeon berjanji akan masuk ke SMP kyu. Tetapi tidak ada yang tahu rencana Tuhan. Tiba” ayah jiyeon dipindah tugaskan ke New York. Dan hari perpisahan ini, adalah benar” perpisahan bagi jiyeon dan kyu.

“Kyu-shi aku pasti akan kembali kemari, dan kita pasti akan bermain bersama saat itu. Aku rasa aku tidak akan lama kyu-shi. Aku pasti akan segera kembali. Jangan lupakan aku ya.” Ucap jiyeon, matanya berkaca”, maklum saja, kyu adalah sahabatnya, yang selalu melindungi dan mengerti jiyeon.

“Ne, tidak mgkn aku akan melupakanmu. Ingatanku kan bagus, kau tahu kan? Baik” disana ya jiyeon-aah. Dan praktekkanlah jurus” yang kemarin aku ajarkan, arasso!”, jawab kyu dengan sedikit narsis. Sebenarnya dia sedih, tapi dia tidak mau menangis. Bisa jatuh reputasinya sebagai evil kalau dia menangis u/ hal seperti ini.

” Yaaaa kau ini, malah narsis dan menyuruku mempraktekkan jurus sesatmu itu? Jangan harap aku akan mempraktekkannya kyu-shi! Isshh..”

Ya jurus yg dimaksud adalah jurus” sesat supaya tidak dikerjai. Tentunya jurus itu mengandung pemikiran” evil kyu. Dia memang jagonya jika menyangkut urusan licik seperti ini.

“Tapi itu pasti berhasil jiyeon-aah, percayalah padaku. Disana kau tidak ada yg melindungi, jd pakailah pemikiran”ku itu u/ melindungimu. Wajah dan bentukmu itu merupakan tipe yang asik sekali jika dijadikan sasaran kejahilan. Sekali melihatmu, orang” sudah ingin sekali mengerjaimu. Kau tahu?”

“Yaaa, enak saja kau! Wajahku ini manis, yang ada orang” lgsg suka dan gemas begitu melihatku. Hhh” jawab minji tak mau kalah narsis.

Sedang asik”nya mereka mengobrol. Ayah jiyeon sudah memanggilnya untuk segera ke bandara. Kyu dan minji saling berpelukan dan melambaikan tangan. Sebelum pergi kyu sempat menggatakan sesuatu “aku serius jiyeon-aah, aku sudah tidak bisa melindungimu lagi, jadi jaga dirimu baik-baik. Jadilah seorang anak perempuan yang tegar ya, berjanjilah padaku”. “ne, kyu-shi, aku janji. Byeee.”

Tepat satu bulan setelah perpisahan itu, minji mengalami kecelakaan, ia mengalami gegar otak ringan dan amnesia sebagian. Dan bagian yang terlupakan itu adalah tentang kyuhyun.

***

Jiyeon POV

Aku menutup diary ku saat sebuah suara menyadarkanku. ‘Siapa sih yang datang siang” bolong seperti ini’ dengan sedikit kesal aku membuka pintu dan mengedarkan pandanganku ke segala arah. Tapi tidak ada orang?? Apa-apaan ini? Aku benar” sedang tidak mood buat main” seperti ini. Huufh.

Saat aku hendak menutup pintu, aku melihat sebuah benda, berbentuk kotak berwarna hitam. Kotak itu seakan-akan mengeluarkan aura negatif dan memancing rasa penasaranku. ‘Kira” apa isinya ya? Jangan” isinya bom. Bom buku mungkin? Aah ini kan di NY, mana ada bom” bgitu. Atau isinya ular berbisa? Aku harus hati-hati. Perasaanku mulai tidak enak. 90% pikiranku tetap saja mengira isinya adalah bom. Tapi aku sangat penasaran. Aaahh tanganku ini seperti hilang kendali, dy malah membuka kotak hitam beraura negatif ini. Aku menjauhkan wajahku dan sedikit menyipitkan mataku. Setelah satu gerakan yang cepat, kotak itu pun terbuka. Dengan takut”, aku melihat isinya. Ternyata isinya adalah kotak. Aaaiisshh. Apa”an sih ini. Perasaan aku tidak ulang tahun sekarang.

Kali ini kotaknya agak membuat merinding, kotak itu bergambar tengkorak d atasnya. Aah apa ya isinya. Membuatku semakin penasaran saja. Aku buka kotak itu, dan ternyataaa.. Isinya adalah sebuah huruf. Huruf ‘S’ berwarna pink. Apa? Pink? Knp berbeda sekali kesannya dengan kotaknya. Tidak jauh dari kotak yang pertama, aku melihat ada kotak” serupa, jumlahnya ada 9,, aaiih banyak sekali sih..

Aku membuka kotak yang kedua, masih dengan takut-takut. Isinya adalah huruf ‘A’. Kotak ketiga, isinya huruf ‘R’. Kotak ke empat, huruf ‘A’. Kotak ke lima, huruf ‘N’. Kotak keenam, huruf ‘G’. Ke tujuh, huruf ‘H’, ke delapan, huruf ‘A’. Dan kotak yang terakhir, isinya huruf ‘E’. Aku mencoba merangkai huruf-huruf tadi, hasilnya seperti yang sudah diketahui ‘S-A-R-A-N-G-H-A-E’. So sweet sekali. Kali ini di samping kotak itu, ada bunga mawar putih kesukaanku. Aaah siapa yang mengirimnya? Apakah dia? Ah tidak mungkin, dia bilang, dia masih berada di Korea. Lalu siapa? Belum selesai aku menebak”, aku melihat ada sepucuk surat dibawah huruf ‘E’ itu. Isinya menyuruhku berbalik arah ke dalam rumah dan  mencari satu kotak lagi, maka semua pertanyaanku akan terjawab semua.

Aku berbalik arah dan melayangkan pandanganku ke segala arah, dan tetap saja aku tidak melihat keberadaan sebuah kotak hitam. Aku mencoba masuk rumah. Mendadak aku malah menjadi takut sendiri. Mataku terbelalak, agak kaget. Kotak hitam yang ada dihadapanku ini besar layaknya kulkas dua pintu. ‘Apa isinya kulkas? Tapi buat apa, kulkasku masih baru dan bagus.’ *malah sombong pada diri sendiri*

Okee kali ini, aku deg-degan, kotak kecil td saja sudah memancarkan aura negatifnya dan menguras aura positifku, apa lagi kalau sebesar ini!? Tapi lagi”, alam bawah sadarku frontal, melawan perintah otak dan refleks tanganku membuka kotak guedee itu.

Belum sempat tanganku menyentuh kotak itu, tutup kotak itu menyembul ke udara (?). Aku kaget, tapi sedetik kemudian rasa kagetku berubah menjadi perasaan bahagia saat sebuah suara menyadarkanku “surprisseee..”. Aku berteriak senang “seobiiee-aaahh..” Dan langsung memeluknya. Aku rindu. Rindu sekali padanya. Aku menangis karena terlalu senang. “Katanya kau masih di korea, ternyata kau mengejutkanku seperti ini? Kau jahat chagi-” ucapku sambil terisak. Semua perasaan bercampur jadi satu. Kaget, bahagia, terharu. “Ini kan surprise chagi-, kekeke-, saranghae..” Ucapnya sambil melepaskan pelukanku dan mengecup keningku. Bahagiaa. Bahagiaa sekali rasanya. Seperti terbang ke langit ke tujuh dengan disambut pelangi dan bunga” bermekaran yang mengeliliku. “Ya, I love you too my seobie”.

***

Yoseob POV

Kepulanganku ke New York d percepat, semula aku berencana berada di Korea selama 2 bulan untuk menyelesaikan urusanku. Tetapi nampaknya urusan ini sangat sulit terselesaikan. Bukannya aku menyerah, tapi setidaknya aku ingin membuat jiyeon bahagia. Segala usaha sudah ku kerahkan, bahkan kedua orang tua ku pun ikut berjuang demi aku dan jiyeon. Tetapi beginilah jika berhadapan dengan seorang penguasa, segala sesuatu terasa lebih berat dan rumit.  Meski sulit terselesaikan, nampaknya kali ini akan ada titik terang, hanya menunggu waktu saja. Maka dari itu, aku memutuskan untuk kembali ke New York, menikmati hari-hari bersama jiyeon dan membahagiakannya, setidaknya sampai….. Aah membayangkannya saja aku merasa ngeri dan takut.

Selama perjalanan menuju new york, aku memikirkan cara untuk memberikan surprise untuk jiyeon. Kira” apa ya. Yang berkesan dan tidak mudah dilupakan jiyeon. Aku sangat ingin semua yang kulakukan untuknya berkesan, agar bisa menjadi kenangan indah untuknya.

Sesampainya di new york, dalam perjalanan ke rumahku, aku melihat orang berjualan kotak kado. Aku memutuskan untuk membelinya dan memesan 9 kotak kecil dan 1 kotak besar berwarna hitam, ya hitam. Supaya kesannya seram. Selanjutnya aku membeli kartu-kartu kecil bertuliskan huruf alfabeth. Aku membeli 9 kartu yang nantinya akan terbaca SARANGHAE.

Keesokan harinya, aku mengirim sms ke jiyeon, memastikan keberadaannya.

To: my love ♥

Chagiya, sedang apa sekarang? I miss you so much..

Beberapa detik kemudian, hapeku bergetar..

From: my love ♥

Aku sedang membaca di rumah chagi.. Sepi sekali di rumah aku bosan, seandainya ada kamu. Oh I miss u too seobiee. :*

Yeess!! Aku langsung memacu mobilku menuju rumahnya. Begitu sampai, aku buka pintu pagarnya diam”. Aku letakkan ke sembilan kotak itu di depan pintu rumahnya sampai menuju taman samping rumahnya. Kotak besarnya untuk sementara aku sembunyikan di dalam garasinya. Aku berkomplot dengan pembantu rumahnya untuk rencanaku ini. Aku suruh pembantunya untuk pamitan pergi ke supermarket pada jiyeon. Setelah semua siap, aku menekan bel rumahnya, lalu bersembunyi masuk garasi. Begitu dia keluar, aku masuk rumahnya lewat garasi dan meletakkan kotak besar itu di ruang tamu, lalu aku masuk ke dalam kotak itu.

Sesaat kemudian, jiyeon sudah berada di depan kotak besar tempatku bersembunyi. Dan dalam hitungan detik aku keluar dari kotak itu. “Surpriseee” ucapku penuh keceriaan. Jiyeon nampak kaget dan hampir menangis. “seobiiee-aaahh..” Jeritnya. “Katanya kau masih di korea, ternyata kau mengejutkanku seperti ini? Kau jahat chagi-” ucapnya sambil terisak.

“Ini kan surprise chagi-, kekeke-, saranghae..” Ucapku sambil melepaskan pelukannya dan mengecup keningnya. “Ya, I love you too my seobie”. Aku bahagia, sangat bahagia sekali. Akhirnya rinduku terobati.

***

Flashback

Author POV

Jiyeon dan yoseob bertemu saat mereka kuliah. Mereka kuliah di universitas yang sama tetapi jurusan yang berbeda. Jiyeon jurusan kedokteran sedang yoseob jurusan bisnis. Saat itu diadakan kegiatan bakti sosial untuk korban bencana alam yang diadakan oleh kampusnya. Kebetulan, jiyeon ambil bagian menjadi sekretaris sedang yoseob menjadi ketua kegiatan tersebut.

“Kau lihat dia, jiyeon, aaahh cakep sekali dia yaa, ya ampun, kau beruntung sekali bisa bersamanya terus.” ucap shinmi, sahabat jiyeon yang kebetulan juga berasal dari korea. “Ah kau ini, sekarang bukan saatnya untuk seperti itu. Kau ingat, ini kegiatan sosial untuk yang membutuhkan, jadi harus benar-benar fokus”

“Ya aku tahu, tapi melenceng sedikit kan tidak apa-apa. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui jiyeon. Kau ini bagaimana. Lumayan kan kalau dia menjadi pacarmu, dia itu baik dan tampan layaknya pangeran, kekeke-”

“Hah, kau ini bicara apa? Kali ini peribahasa negara mana yang kau gunakan itu? Ngaco aja. Ku adukan ke rio baru tahu ya kau.” Shinmi memang begitu. Dalam perkataannya dia akan menyisipkan peribahasa dari berbagai negara. Jiyeon sampai bosan mendengar peribahasa-peribahasa itu. Tapi tak bisa di pungkiri, ada ketertarikan dalam hati jiyeon, terutama saat melihat sikap kepemimpinan yoseob. Itu adalah nilai plus 1 bagi yoseob dimata jiyeon.

“Heh heh yoseob, lihat itu, kau tahu siapa dia?” Tanya Rio, sahabat yoseob yang juga pacar shinmi.

“Maksudmu, sekretaris itu? Dia bernama jiyeon. Kenapa kau….eh, jangan bilang kau suka padanya ya, aku adukan ke shinmi baru tahu kau!”

“Astaga, siapa juga yang suka padanya. Hatiku ini sudah tertambat pada shinmi, tidak akan berpaling ke lain hati, kau tahu? Huufh. Eh, kau tahu namanya. Bagaimana menurutmu, cantik dan imut kan? Sangat cocok denganmu yoseob. Hahaha”

“Ah kau ini bicara apa? Aku ini ketua dalam kegiatan ini, tidak ada waktu memikirkan hal-hal seperti itu. Yang ada nanti malah menjadi ruwet.”

“Jangan berbohong padaku, aku ini sahabatmu, aku sudah tahu kau luar dalam depan belakang atas bawah. Kau tertarik padanya kan? Daritadi aku melihatmu mencuri-curi pandang ke arahnya terus. Apa itu namanya kalau bukan tertarik hah? Ayo mengakulah.. Akan ku bantu kau, kalau kau mengaku”ucap rio serius. Dia sudah bersahabat selama 3 tahun dengan yoseob dan sangat mengerti gelagat yang berbeda dari yoseob. Dan sebenarnya rio dan shinmi sudah dari lama ingin sekali menyomblangi yoseob dan jiyeon. Tapi selalu terhalang oleh kegiatan kuliah jiyeon yang menyita waktu dan mudah menyulut kestresan (?). Setiap kali mereka merencanakan untuk mempertemukan yoseob dan jiyeon, selalu saja gagal. Dan kegiatan ini merupakan peluang besar yang tentunya sangat di manfaatkan oleh shinmi dan rio untuk menyatukan dua insan yang sok sibuk dan kesepian ini.

“Ap..apaaa kau bilang?? Kau mengerti aku luar dalam depan belakang atas bawah?? Hiiiii,, kau bukan homo kan,, hubunganmu dengan shinmi bukan kedokmu kan?? Kau… Kau tidak naksir aku kan??” Ucap yoseob shock dan ngeri sendiri mendengar perkataan rio tadi.

“Buuu.. Buaahahahahahhaaha.. Hei hei, darimana pikiran seperti itu seobie?? Khayalanmu terlalu tinggi. Aku ini lelaki sejati tahu! Dan hanya mencintai shinmi seorang..” Jawab rio sambil cengengesan membayangkan rupa yeojachingunya itu.

“Huufh, untunglah. Ku pikir kau naksir aku.. Hahahahahaha.” Obrolan mereka malah melantur kemana-mana seperti layaknya emak-emak yang kumpul arisan dan membahas hal-hal yang gak penting.

“Hei, hei, kau mengalihkan pembicaraan ya seobie! Dasar! Kembali ke topik, bagaimana? Kau mau tidak ku comblangin dengannya? Aku ini adalah link terbesarmu kl kau mau.”

“Hmm, bagaimana ya.. Eeeenngggg.. Ya dia cantik sih,, mmmmm,, dan,, mmm, sebenarnya aku, mmmm,,”

“Aaaiisshh, kau ini kenapa sih? Bicara satu kalimat saja lama sekali,, sudah terlihat sudah, kau suka dia! Iya kan!” Tembak Rio tepat sasaran.

“Tunggu dulu,, yaa aku suka padanya rio, sudah lama, sudah sejak 1 tahun yang lalu, aku selalu memperhatikannya dari jauh. Kekeke- tapi sepertinya sekarang sudah saatnya aku maju. Baiklah, aku terima tawaranmu.” Wajah seobie memerah saat mengatakan hal itu. Selama 1 tahun dia hanya menjadi secret admirer nya jiyeon.

“Yeesss, yihaaaa.. Akhirnya kau mengakuinya. Tenang saja kawan. Aku akan membantumu mendapatkannya. Ada shinmi yang menjadi kunci utama.”

Sejak saat itu, selama 6 bulan pendekatan seobie. Dan akhirnya yoseob memutuskan untuk menyatakan perasaannya. Dengan di bantu shinmi dan rio, mereka memastikan kalau orangtua jiyeon sedang pergi keluat kota.

Malam itu, Dia datang ke rumah jiyeon dan membawa spanduk besar bertuliskan “I love u” dan “be my love, please..” Yoseob juga menghias taman rumah jiyeon dengan lilin-lilin yang membentuk sebuah jalan, lalu berujung dengan lilin-lilin yang disusun membentuk sebuah hati. Di belakang lilin-lilin berbentuk hati itulah spanduk itu diletakkan. Yoseob bersembunyi sampai jiyeon mencapai lilin bentuk hati. Jiyeon terpana, terharu dan bahagia. Dia tahu pasti siapa yang menyiapkan ini. Dia berjalan menuju lilin bentuk hati dan memandangi spanduk itu. Tiba-tiba yoseob berjalan menghampirinya, jantungnya berdetak kencang tidak bisa dikendalikan. ‘Aku harus bagaimana ini? Apa yang harus ku katakan?’ Jiyeon panik dan deg-degan..

Yoseob memandangnya, tersenyum, lalu berkata “jiyeon-aah, maukah kau menjadi pacarku, annii, maksudku pacar terakhirku? Menemaniku melewati hari” yang berat. Will u?” Yoseob pun sebenarnya tak kalah groginya, jantungnya berdetak tak karuan, tapi dia lega, akhirnya kata-kata itu bisa meluncur dengan lancar.

“Se.. Seobie.. Kau serius?” Jawab jiyeon. Yang setelah itu mengutuk dirinya sendiri.’Kenapa aku bertanya seperti itu, bodoohh. Jelas saja dia serius. Semua ini buat apa kalau tidak serius. Aah pabooo!’

“Of course jiyeon, I’m serious. I love u no matter what, I love u so much jiyeon.” Jawab yoseob. Dia sendiri merasa takjub dengan jawabannya. ‘Woooww, aku.. Aku bisa berkata begitu,,hebat sekali aku’

Hening. Jantung yoseob makin berdetak tak karuan. Tingkat groginya sudah hampir di ambang batas. ‘Kenapa lama sekali sih, jangan” aku ditolak, aaaduuhhh’

“Y..yaa.. Aku mau seobie..” Jiyeon menjawab sembari tersenyum, senyum bahagia. ” I love u too..”

Yoseob kegirangan mendengarnya “yeeeessss!!” Ucapnya sambil menari-nari konyol. Jiyeon yang melihatnya tertawa senang. “Gumawo, chagiya.” Yoseob memeluk jiyeon sambil melompat” dan berputar” seperti anak SMP yang baru pertama kali pacaran.

***

Jiyeon POV

Aku senang sekali seobie datang lebih cepat. Aku memang sudah merindukannya. Dan seperti biasa, dia selalu punya cara untuk membuatku terkejut dan bahagia. Dan itu tak pernah berubah dari sejak kami pacaran pertama kali dulu, 2 tahun yang lalu.

Setelah mengobrol kesana-kemari dan sedikit bergosip (?) kamipun memutuskan untuk berjalan-jalan ke sungai Han.

“chagiya, aku sangat stres selama kau tak ada. Aku terlalu banyak melakukan kesalahan saat magang. Hampir setiap hari aku dimarahi oleh dokter senior. Padahal apa yang aku lakukan sudah sesuai dengan protab yang ada tapi ntah kenapa, hal kecil yang tidak penting malah menjadi penyebab aku dimarahi. Huuffhhh.” Ucapku lesu.

Yoseob adalah penyemangatku. Kau tahu, kuliahku sangat berat. Meski aku telah lulus dengan gelar cumlaude saat sumpah dokter. Tapi hal itu tidak lantas membuatku mudah melalui proses magang ini. Ntah lah, aku merasa dokter-dokter itu hanya mencari-cari kesalahan yang tidak penting. Aku lelah dengan semua itu. Ku kira hanya saat koas, penderitaanku menjadi ‘babu’ bagi para dokter itu berlangsung, tetapi rupanya saat magang pun aku diomeli. Padahal pengalamanku saat koas benar-benar aku jadikan pelajaran untuk melangkahkan kakiku di RS ini.

“tenanglah chagi-, kau pasti bisa. Mereka hanya ingin menguji mentalmu saja. Kau ini pintar dan berbakat (?) jadi aku yakin kau akan menjadi dokter yang hebat. Bertahanlah chagi-. Ada aku yang selalu menamanimu.” Ucapan yoseob ini seakan memberiku kekuatan utuk bertahan. Aku bersyukur memiliki dia, sangat mengerti aku meskipun kadang-kadang bertingkah konyol didepanku. I love you more, seobie…

***

Kyuhyun POV

‘12 tahun telah berlalu, bagaimana kabar yeoja kecil itu ya? Apa dia baik-baik saja? Siapa yang melindunginya? Aaaahhhh, kenapa dia lama sekali tidak kembali.’ Aku sibuk dengan pikiranku sendiri sampai sebuah suara menyadarkanku.

“Kyu apa kau sudah siap? Ayo kita pergi, yang lain sudah menunggu di mobil. Kajja.” Suara Eunhyuk hyung dan sentuhan di pundakku membuatku secara otomatis melihat jam.

“ya ampun sudah jam 10 ya hyung. Baiklah, aku sudah siap kok.”

3 mobil hyundai yang megangkut kami, Super Junior, segera melaju ke SM Building. Sesampainya disana, kami berganti pakaian dan mulai latihan. Begitulah keseharianku. Apalagi di saat-saat menjelang Super Show begini. Bisa-bisa hanya tidur 2 jam sehari. Sebenarnya aku sangat menantikan saat Super Show ada di luar Asia, New York misalnya. Tapi sayangnya  Super Show 2 kali ini hanya ada di Asia saja.

Beberapa hari ini kami sibuk berlatih untuk SS2 di China.dua hari lagi kami sudah harus bertolak ke China. Seandainya saja Jiyeon itu dulu pindahnya ke China atau ke negara mana saja yang menjadi list dalam SS, aku pasti senang sekali. Aaaahh aku selalu berandai-andai yang tak masuk akal jika menyangkut Jiyeon. Aapalagi akhir-akhir ini setelah aku putus dari Seohyun, ntah kenapa aku selalu memikirkan Jiyeon. Padahal dulu tidak seperti ini. Pertanda apa ya ini?

Tiba-tiba hapeku bergetar, ada sms masuk.

From: seohyun

Oppaaa.. bisakah kita bertemu?

‘Aaiisshh,, mau apa lagi si yeoja ini. Belum cukup apa perlakuan dia kemarin’.

TBC…

kekekekeke—

sebenarnya apakah yang terjadi antara kyu dan seohyun? akankah kyu bertemu jiyeon? bagaimana reaksi jiyeon saat bertemu kyu nanti? dan bagaimana nasib Yoseob, akankah cinta Jiyeon akan bertahan pada Yoseob?? *ngomong ala Feni Rose*

nantikan kelanjutannya hanya disini…

dont be silent reader, pleaseeee……..xoxo.. Gumawo….

author: githa —> @gie_tha *follow me* #promosi #plaakkk

anyeeoonngg

anyeong chingudeul… we’re new here….

we’ll post some Fanfict.. i hope you’ll enjoy it…

please, dont be a silent reader…

gumawooo…..

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can alway preview any post or edit you before you share it to the world.